Singapura
Share on FacebookShare on TelegramShare on WhatsApp
Purchase this articleDapatkan artikel ini
untuk diterbitkan semula
Premium

Siswa rakam derita penghuni rumah pasung

Feb 25, 2018 | 5:30 AM
RINTIHAN REMAJA: Menurut perawat tradisional di Pondok Pesantren Ar-Ridwan, belia yang dibelenggu kemurungan dan ketidaktentuan emosi ini terkena sumpahan.- Foto THE CHAIN FILMS
RINTIHAN REMAJA: Menurut perawat tradisional di Pondok Pesantren Ar-Ridwan, belia yang dibelenggu kemurungan dan ketidaktentuan emosi ini terkena sumpahan.- Foto THE CHAIN FILMS -

Golongan milenial yang mendalami ilmu kewartawanan dan perfileman ketepikan usia muda mereka dan keluar daripada zon selesa serta selamat di Singapura. Dipengaruhi budaya perfileman 'berani' Hollywood atau berunsurkan infomaklumat terperinci persis sajian saluran Discovery Channel dan History Channel, mereka gigih merakam dokumentari bermutu bagi projek tahun akhir mereka. Ikuti pengalaman sekumpulan siswa Universiti Teknologi Nanyang (NTU) merakam dokumentari tentang rumah pasung. Turut disingkap adalah pandangan beberapa pensyarah mengenai kesungguhan generasi muda ini dalam menyebar pesanan sosial dan pengetahuan silang budaya. HARYANI ISMAIL (haryani@sph.com.sg) melaporkan.

BAU hancing air kencing dan busuknya najis yang bersepah di lantai rumah pasung sekitar Cilacep dan Brebes di Jawa Tengah, Indonesia, menusuk ke hidung Cik Nur Humaira Sajat dan Cik Nurul Atikah Hasimen.

Share on FacebookShare on TelegramShare on WhatsAppPurchase this article
Man IconQuiz LogoUji pengetahuan anda dalam bahasa Melayu
  • undefined-menu-icon
  • undefined-menu-icon

Khidmat pelangganan

6388-3838

Meja Berita

Anda ada maklumat mengenai sesuatu berita menarik?
E-mel: bhnews@sph.com.sg